5 cara berfikir yang mendekatkan kita pada Allah


Macam-macam berpikir Positif. (Kitab Kasyifatus Saja)
Kita hidup di dunia telah dibekali akal oleh Allah SWT yang harus digunakan untuk berpikir.
Menurut para ulama' ada 5 macam hal yang harus dipikirkan seorang hamba, supaya ia bertambah dekat kepada Allah SWT. Ke-5 macam hal tersebut adalah :
  1. Memikirkan tentang tanda-tanda kekuasaan (Ayat-ayat Allah). Ayat-ayat disini selain memuat tentang ayat dalam Al-Qur'an maupun dalil-dalil yang lain, juga mengandung setiap kejadian alam yang telah dikehendaki oleh Allah SWT. Dengan berpikir tentang tanda kekuasaan Allah, maka seseorang akan bertambah tawajjuh (menghadap) dan keyakinannya akan Allah yang Maha besar dan Maha luas kekuasaan-NYA.
  2. Berpikir tentang kenikmatan yang telah diberikan kepada kita semua. Dengan memikirkan berbagai macam kenikmatan yang telah kita terima tersebut, maka kita akan bertambah cinta kepada pemberi nikmat. Karena kita tentu tidak menginginkan nikmat yang telah diberikan justeru berbuah murka-NYA.
  3. Berpikir tentang janji-janji Allah kepada orang yang taat kepada-NYA. Dengan berpikir seperti ini kita akan bertambah semangat dalam beramal. Sebab banyaknya janji Allah yang akan diberikan kepada hamba yang taat baik berupa kenikmatan-kenikmatan maupun neiknya derajat kita di sisi-NYA.
  4. Berpikir tentang ancaman Allah terhadap orang yang durhaka kepada-NYA. Ketka kita dinasehati para ulama’ tentang bahayanya akibat yang akan diterima oleh orang yang berbuat maksiyat maka harusnya kita jangan mencoba-coba ingin merasakan ancaman siksa Allah tersebut. Dengan berpikir seperti ini akan dapat menjadikan seseorang takut menerjang larangan-larangan Allah SWT
  5. Berpikir tentang kurangnya ketaatan kita kepada Allah. Kita telah banyak menerima kenikmatan dari Allah SWT. Namun dari sekian banyaknya kenikmatan tersebut, kita masih sering menggunakannya untuk sesuatu yang kurang atau bahkan tidak berguna dalam peningkatan kualitas keimanan. Orang yang merasa masih kurang ketaatannya akan dapat menumbuhkan rasa rapuh, tidak mampu beramal selain atas pertolonganya, hingga ia akan melupakan setiap amal kebaikan yang telah diperbuatnya karena ia sibuk dengan amal kebaikan yang lain. Demikian sebaliknya. Jika kita terlalu sibuk memikirkan amal kebaikan yang telah diperbuat atau mungkin malah menyombongkan amal, justeru akan makin menjauhkan kita dari Allah SWT.
Semoga kita selalu ditunjukan jalan kebearan oleh Allah SWT Amin ya robb.

Dinuqil dari Syarh Kasyifah-As Saja , Syekh Abu Abdil Mu’thi Muhammad Al-Jawi, Semarang : Maktabah Toha Putera, ..., hlm : 6.

Comments