Haul Pangeran Penatas Angin Tahun 1434 H/2012 M


Alhamdulillah, As-sholatu wassalaamu 'alaa rosuulillah.

Peringatan Haul P. Penatas Angin, P. Kusumoyudho, dkk telah dilaksanakan dengan lancar.

Ada yang berbeda dengan Acara Pengajian Umum Dalam Haul yang diadakan pada Hari Ahad, 02 Desember 2012 atau tanggal 18 Muharam 1434 H tahun ini, dimana Rombongan Jama'ah Shiwiza'i abdi dalem kasultanan Bintoro yang pada 2 tahun berturut-tutur kemarin absen, al-hamdulillah pada tahun ini bisa rawuh dalam acara Haul Pangeran Penatas Angin di dusun Tahunan, Desa Putatsari Kec./ Kab. Grobogan,

Serangkaian acara yang dilaksanakan oleh segenap warga dusun Tahunan ini dimulai sejak malam jum'at, 29 Nopember 2012 dimana sebagian panitia mengadakan malam tirakatan sebagai pembuka acara dengan melakukan do'a dan tahlil bersama di makam gedong ini.

Pada malam Ahad-nya, dilaksanakan pula acara Tahlil Umum Warga yang dibuka dengan Pembacaan Maulid Situd-duror oleh para pemuda setempat. acara yang dimulai sejak ba'da magrib ini dilanjutkan dengan penyampaian untaian hikmah dan do'a yang dipimpin oleh K.Muzammilul Anwar. Tahlil Umum dan pembacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani ini ditutup dengan sedikit sambutan dari sesepuh warga dan dilanjut pembacaan maulid dan diakhiri dengan Sya'ir Asyroqol badru serta do'a yang ada dalam maulid simtut duror tersebut.
Setelah acara selesai, para warga yang masih terlihat antusias melakukan malam tirakat.

Pada ahad paginya, acara dilanjutkan dengan pembacaan Khataman Al-qur'an bil-ghaib oleh para haafidziin hafiidzaat di masjid/musholla dan di rumah-rumah warga setempat.

Kebiasaan pembacaan al-qur'an serta pelaksanaan haul ini memang telah dirintis oleh Al-Maghfur lah K. Muslihin sejak tahun 1995 lalu. Hingga peringatan haul yang ke-17 ini dilaksanakan kegiatan tersebut masih dilestarikan oleh segenap simpatisan beliau. Semoga beliau termasuk dalam golongan salafus shoolih, Amiin. 

Para Panitia membagi tugas masing-masing, ada yang berperan sebagai publikasi, konsumsi, dekorasi, dan lain sebagainya. 

Sekitar jam 12-an, rombongan Jama'ah Shiwiza'i Abdi Dalem Kasultanan bintoro demak-pun sampai di rumah Kyai Saiful Anam, hingga kami berbincang-bincang sampai adzan dzuhur dikumandangkan dan kami melakukan shalat jama'ah.

Setelah shalat dan makan siang, terdengar lantunan sholawat dari arah makam Gedong. Sholawat rebana Nurul Aini dari Tahunan Pandean ini melantunkan beberapa lagu, hingga kami bersama para rombongan Jama'ah dari demak ini menuju lokasi Makam Gedong dengan berjalan kaki. Subhaanallah, betapa damainya hati ini berkumpul bersama para keturunan dan para santri simpatisan dari Pangeran Penatas Angin tersebut.

Sampai lokasi Haul, kami bersama rombongan tidak langsung menuju arena pengajian, namun sowan dan berdo'a dulu di Makam Pangeran Kusumoyudho yang merupakan murid Kinasih dari Pangeran Penatas Angin. Acara berlanjut dengan ziarah dan do'a di kompleks makam Pangeran Penatas Angin sambil mengikuti acara pengajian di lokasi itu.

Acara makin terasa hidmat tatkala petugas qira'atul qur'an mengajak sroqolan sebagaimana yang dibaca saat mahalul qiyam ketika maulidan. Para hadirin berdiri sambil bermunajat serta tenggelam dalam suasana haru nan semangat. Setelah acara pembacaan ayat Qur'an, berlanjut acara tahlil umum yang dipimpin oleh KH. Ahmad Fathoni yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.

Sambutan dari ketua panitia oleh K. Muhamad Yasir mengandung pesan ajakan kepada para hadirin untuk selalu bersemangat dalam melaksanakan Haul rutin tiap tahun ini. Sedang sambutan dari ketua MWC NU Kecamatan Grobogan yang disampaikan oleh K. Suyuti menganjurkan kepada segenap warga yang rata-rata adaah warga NU dan warga Tarjumah untuk berhati-hati terhadap ancaman dari ajaran wahabi yang akhir-akhir ini mengancam terhadap kemurnian aliran Ahussunnah Wa Jama'ah. 

Sambutan ketiga dari perwakilan rombongan jama'ah Shiwiza'i demak yang membacakan sejarah Pangeran Penatas Angin. Oleh Guru kami Bapak Supriyo Syakieb, beliau mengajak seluruh hadirin untuk meneladani ajaran-ajaran Pangeran Penatas Angin yakni sikap Dokoh, Loma lan Ikhlash. Inti dari sambutan beliau adalah mengajak agar kami selalu ruso-ruso(bersemangat) dalam menerima dan menjalani taqdir Ilahi, serta menghindari sifat roso-roso (malas).

Setelah acara istirohah, dilanjut Mau'idoh Hasanah yang disampaikan oleh KH. Abdul Wahid dari Cluwak, Pati yang merupakan ketua LDNU Cabang Pati.

Inti dari apa yang disampaikan oleh beliau antara lain sebagai berikut :

1. Mengajak untuk selalu mengingat jasa orang tua serta selalu mendo'akan mereka, terutama kepada ibunda.
2. Yakinlah bahwa setiap do'a yang kita panjatkan untuk ahli qubur yang telah wafat pasti akan sampai. Banyak ayat Al-Qur'an yang menjadi bukti/dasar tentang hal itu.
3. Ketika beliau sowan kepada Habib Lutfi, pekalongan pernah dinasehati bahwa Sesungguhnya para wali Alah, meskipun jasad mereka telah wafat, namun hakekatnya mereka masih bisa meihat kita. Mereka akan mendoakan kita dengan kebaikan bila kita memang menghormati mereka.
Pengalaman kyai ketika beliau ditemui oleh seorang tua di daerah blora yang telah tidak mampu baca qur'an karena kesehatan mata beliau. Namun beliau pernah ditemui oleh Raden Syahid Sunan Kalijaga setelah beliau mewiridkan Q.S. Al-Fatihah 500x setiap harinya.
4. Ijazah dari guru beliau yang merupakan seorang ulama' dari Pati yakni KH.Abdulah Salam, Kajen agar : Bila kamu pergi berziarah ke tempat kekasih Allah, maka jangan lupa ketika akan berangkat bacalah Q.S. Fatihah sebanyak 41x dihadiahkan kepada mereka. Insya'allah bila kekasih Allah masih hidup, maka akan mudah untuk bertemu beliau, dan bila ulama' itu teah wafat maka apa yang menjadi hajat kita akan mudah diijabahi.
=Sebaik-baik do'a adalah doa dari seorang syaikhun rooki'un (orang yang lebih tua dan ahli ibadah), jadi beliau memohon do'a untuk diimami oeh KH. Ahmad Fathoni=

Setelah do'a yang dipimpin oleh KH. Ahmad Fatoni selesai, MC menutup acara dan para hadirin pun meninggakan lokasi Haul. Acara selesai pada sekitar jam 16.30 dan kami beserta rombongan dari demak kembali ke masjid jami' Al-Ikhlash untuk melakukan shalat ashar berjama'ah. Para rombongan berpamitan kepada segenap keluarga dan panitia Haul untuk selanjutnya kembai ke demak. 

Satu hal yang dipesankan kepada kami adalah agar selalu kentes (semangat) dalam menghormati Pangeran Penatas Angin ini. Insyaallah banyak keberkahan di dalamnya. Semoga kami bisa terus bertahan untuk saling tawaashou bil haqq wa tawaashou bis sobr serta saling mendo'akan. Amin.
Ba'da maghrib, sebagian panitia melakukan doa dan ziarah ke makam Pangeran Penatas Angin sebagai wujud syukur atas lancarnya acara.

Comments